Rute Pendakian Gn. Seminung

Apabila anda berwawasan luas, pasti pernah mendengar cerita sebuah danau yang terkenal yang
terletak di perbatasan antara propinsi Sumsel dan Lampung. Namanya Danau Ranau. Di danau ini anda
bisa menangkap ikan dengan cara menombaknya. Ikan di sini memang beraneka macam, ada ikan khas

Sumatera, ikan Sema’ sampai dengan ikan ternakan yaitu ikan Nila. Malah jenis ikan Sema’ ini pernah
terpancing dengan berat mencapai 25 kg!
Indahnya danau ini ditambah dengan alur danau yang mengelilingi sebuah gunung yang menjulang
namanya gunung Seminung. Tingginya tidak sampai 2000 meter dpl. Tapi jangan kaget apabila anda
menemukan bunga edelweis khas Sumatera di puncaknya. Datanglah sekitar bulan Juli-Agustus dan
buktikan saja.
Cara mencapai puncak Seminung, sangat mudah. Dari Jakarta anda cari bus jurusan Simpang Senderlewat Liwa di terminal Kali Deres. Dan turun di Kota Batu atau 20 menit sebelum Simpang Sender.Dari Kota Batu, yang dulunya namanya Kuta (pagar) Batu, naik perahu motor dari pinggir DanauRanau ke arah Sumber Air Panas di kaki Seminung. Di lokasi wisata ini anda dapat istirahat, sambilmerasakan mandi air panas yang memang panass. Atau boleh juga sambil menunggu pagi hari, andadapat memancing ikan dari atas perahu kecil milik penduduk setempat.
Dari Air Panas, anda mengambil arah kearah kanan menyusuri tepian danau. Setelah itu ambil jalan
setapak langsung menuju puncak. Di perjalanan akan ditemui para petani kopi yang membawa hasil
panen atau petani yang sekedar menjaga kebunnya. Di Gunung ini sebagian sudah ditanami kopi sejak
zaman dulu, pohonnya yang berumur lebih dari dua puluh tahun bisa ditemui di sini. Harga sekapling
kebun kopi, cuma 5 juta termasuk pondokan tempat untuk mengawasi.
Siamang, Cecah, Babi, Macan Kumbang, Rusa dan Beruang serta berbagai jenis burung dapat dijumpai
disini, itupun bila anda beruntung, karena umumnya cuma suaranya yang terdengar. Bagi para
penduduk asli yang sudah terbiasa waktu yang diperlukan untuk mencapai puncak cuma 2 jam. Anda
boleh tanya pada kuncen gunung ini namanya H. Sofjan, beliau walaupun sudah berumur lebih dari 70
tahun masih kuat mengurus kebunnya yang berada cukup jauh mendaki dari tepian danau Ranau. Jalur
ke puncak kini sedikit tertutup karena sudah jarang didaki, jadi anda harus ekstra hati-hati setiap
langkah yang anda buat.
Kondisi puncaknya sangat estetis, pohon-pohon besar yang kering menghitam bekas terbakar dua tahun
sebelumnya, menciptakan suasana mencekam tapi sangat indah. Puncak Seminung ditandai dengan
sebuah gubuk kecil beratapkan seng, dan anda bisa beristirahat di sana sebelum kembali turun yang
memakan waktu 1,5 jam sampai pondok kebun kopi terdekat.